Merakit Sepeda Untuk Pertama Kali

     Halo selamat malam rekan - rekan goweser. Pada kesempatan kali ini saya akan mereview frame dari salah satu brand yang sudah malang melintang di toko - toko sparepart sepeda maupun dijalanan, yapp merek tersebut adalah Mosso. Pada kesempatan kali ini yang saya akan review adalah frame Mosso seri 2632 TB. Kebetulan frame tersebut menjadi pilihan saya ketika saya merakit sepeda untuk yang pertama kalinya. Kala itu 2 tahun yang lalu tepatnya November 2016, saya pergi ke salah satu toko sepeda di kota saya Yogyakarta. Seperti nasihat orang - orang sebelum pergi ke toko hendaknya sudah punya gambaran mengenai produk apa yang akan dibeli, berapa kisaran harganya dan sesuaikan dengan anggaran. Pertama sebenarnya tujuan saya adalah mau membeli frame dari Folker seri goodboy dengan harga yang tak terlalu mahal yakni sekitar 900an. Tetapi pas sampai di toko yang tersisa tinggal warna merah, padahal yang ingin saya beli warna hitam. Karena hari itu adalah hari minggu toko yang buka hanya toko ini, dan saya sudah kebelet untuk beli frame dan segera ngrakit sepedanya. Kemudian ada alternatif lain yakni dari Mosso ini, ada tiga tipe yang ditawarkan penjual disana yang kisaran harganya tidak jauh, saya lupa serinya cuma saya masih ingat untuk harganya, pertama adalah 1 juta pas, kedua adalah 1,1 jt, dan yang ketiga 1,3 jt yakni seri yang saya beli 2632 TB. 

Spesifikasi Frame :
Ukuran frame   : 16"/17"/18"/19", untuk ban ukuran 26
Bahan frame     : Alloy (ALU 7005)
Head tube         : Over Size
Head set            : 44mm
Tipe                  : XC/ Cross country
Brake mount     : Post mount disk brake
Front travel       : 80mm - 100mm
Seat post           : 31.6mm
Seat clamp        : 34.9mm
Berat                 : 1,610 kg (uk. 17")
Bottom bracket : 68mm
Fitur unggulan  : triple butted seat tube, smooth-welding head tube and seat tube. (www.mosso.com.tw)

     Kesan pertama yang terlihat adalah desain pengecatannya saya tidak terlalu suka. Setelah saya pegang dan saya angkat, "busett enteng banget, kayak kaleng". Yang ini mungkin saya terlalu berlebihan, mungkin karena sebelumnya saya memiliki sepeda dengan frame Hi-ten / besi, padahal diluar sana ternyata masih banyak frame yang jauh lebih ringan dan kuat. Tetapi disamping itu frame ini memang tergolong frame ringan dengan berat 1,6 kg tersebut seperti diklaim oleh pabrikannya. Yang jadi masalah buat saya adalah fork yang saya miliki untuk ukuran ban 27.5 dan bertravel 120mm padahal pada frame ini maksimal travel yang direkomendasikan adalah 100mm, kemudian masalah ukuran ban juga menjadi masalah buat saya karena wheel set yang saya punya berukuran 27.5 atau yang kerap disebut 650b, padahal frame ini diperuntukkan ban degan ukuran 26. Kemudian hal tersebut saya tanyakan kepada penjualnya, dan beliau berkata "tidak masalah kemarin juga sempat ada yang kayak gitu mas, sepedanya juga jadinya malah bagus kok", itulah yang dikatakannya saya sebenarnya kurang yakin apakah ini memang benar atau hanya bahasa promosi saja.
     Sampai pada proses perakitan, fork ukuran 25.7 dengan travel 120mm tetap saya pasang dan wheel set 27.5 juga teteap saya pakai, ban yang tersematkan adalah ban dari Dely tire ukuran 27.5 x 2.25". Benar saja masalah tersebut yang saya sebutkan diatas sedikit mengganggu saat proses perakitan, yakni saat memasang wheel set belakang, ban harus dikempeskan dahulu baru bisa masuk dengan mudah. Setelah ban dipompa dengan tekanan sesuai, ban mepet sekali dengan frame tetapi tidak masalah karena masih berjarak sekitar hampir 1 cm. Masalah yang muncul ketika sepeda digunakan adalah sepeda menjadi terlalu tinggi, akibat dari penyesuaian tinggi seat post yang kemudian apabila yang memakainya tidak terlalu menjadi masalah karena ukuran sebenarnya untuk saya adalah ukuran frame L, tetapi apabila yang memakai adalah adik saya atau bapak saya yang memang ukuran pasnya M menjadi terlalu tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh masalah tadi yaitu ukuran yang tidak sesuai di ukuran ban dan travel fork. Tetapi karena ini sepeda saya jadi tak terlalu masalah masih tetap saya pakai sampai saat ini.
     Sepeda hasil rakitan saya ini dalam penggunaan lumayan saya paksa karena sepeda ini sebenarnya adalah sepeda xc bergenre sport challenge, jadi seharusnya tidak saya gunakan di medan yang terlalu berat. Selain sepedaan komuter keliling kota, sepeda ini pernah saya pakai untuk sepedaan di trek AM atau All Mountain di kota saya, klangon bike park, itulah namanya. Bagi yang sudah pernah kesana pastinya sudah tahu konstruksi trek disana. Menurut saya sepeda saya masih kuat untuk blusukan disana asalkan tidak terlalu dipaksakan, pelan - pelan. Dan benar alhamdulillah tidak ada masalah di frame saya. Sepeda ini juga sudah saya pakai untuk menyusuri trek downhill, alhasil saya sangat menyesal masuk trek downhill ini, ha ha, sebenarnya tak ada masalah di sepeda tapi saya sangat kasian pada sepeda saya, akhirnya saya jalan kaki saja. ha ha.
Dan berikut ini penampakannya :



Comments